NGERII...Ini Penjelasan Lengkap Tentang Proses Kebiri Bedah Dan Kimia Di Indonesia
Kasus pemerkosaan kini menjadi teror terbesar di dunia bagi kaum perempuan, ini adalah kenyataan pahit yang harus ditelan
menurut catatan lembaga Komnas Perempuan, di Indonesia saja kasus pemerkosaan ditahun 2018 ada sekitar 350 ribu total kasus kekerasan seksual, 1.288 diantaranya adalah kasus pemerkosaan
Dengan maraknya kasus pemerkosaan yang terjadi di Indonesia, kini pemerintah berupaya memberikan hukuman efek jera terhadap pelaku pemerkosaan.
Salah satu hukuman efek jera yang diberikan negara salah satunya adalah HUKUMAN KEBIRI, Hukuman ini diberikan untuk mengurangi tingkat kekerasan seksual terhadap perempuan
Hukuman ini masih menjadi pro dan kontra bagi kalangan masyarakat, dan sebagian masyarakat masih banyak yang belum mengetahui tentang hukuman yang satu ini
Sebenarnya apa sih hukuman KEBIRI itu?
Kebiri adalah suatu hukuman berat yang diberikan terhadap pelaku kekerasan seksual, ini adalah merupakan prosedur dimana seseorang akan kehilangan testisnya, sehingga pelaku akan kehilangan libido dan mengakibatkan mandul
Proses ini memiliki 2 prosedur yang berbeda yaitu dengan proses pembedahan alat kelamin dan proses bahan kimia
Dalam proses pembedahan (pemotongan alat kelamin) efek yang akan ditimbulkan adalah permanen, sedangkan untuk proses kimia dengan pemberian secara berkala efek yang akan ditimbulkan akan mengurangi kadar testosteron sehingga dorongan seksual nya akan berkurang
prosedur ini biasanya digunakan untuk mengobati kanker prostat stadium berat, dan juga digunakan sebagai alat rehabilitasi kekerasan seksual, proses kimia ini dari waktu ke waktu akan hilang setelah pengobatanya berhenti.
Efek Samping Kebiri Kimia
Dalam proses Kebiri kimia memiliki efek samping dimana proses ini nantinya akan menimbulkan penyakit jantung, osteoporosis (tulang rapuh), depresi dan anemia.
Selain itu efek samping lainnya akan membuat berat badan pasien naik, rambut rontok, dan payudara membesar